Kamis, 20 Oktober 2011

Jati diri, arah, dan tujuan

Saat kita bayi kebutuhan hidup kita sangat simpel. Pada saat itu kita cukup bahagia hanya dengan ASI dan kasih sayang ibu. Tapi kebutuhan manusia seperti piramida terbalik. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan hidup kita semakin banyak. Coba kilas balik kehidupan anda, apakah anda lebih mudah bahagia pada saat masih kanak2? Seharusnya Ya. Pada saat kanak2, kita bahagia dengan dibelikan mainan. Pada saat remaja, kita sangat senang karena dibelikan baju baru. Tapi rasakanlah sekarang pada saat kita dewasa. Apakah kita begitu bahagia dengan memperoleh apa yang kita inginkan. Saya rasa tidak. Semangat kita muncul saat kita berusaha memperoleh apa yang kita inginkan, lalu kita memperolehnya, tapi kebahagiaan itu malah memudar saat kita memperoleh apa yang kita inginkan. Kebahagiaan kita bukan berasal dari materi. Tapi sejauh mana kita mengenal diri kita sendiri, sejauh mana kita memperoleh jati diri kita. Jika kita bisa menjawab pertanyaan simpel "Siapa aku?", kita akan lebih mudah dalam menentukan arah dan tujuan. Kita akan optimis menjalani hidup. Dan kita akan bersyukur pada apa yang kita peroleh.

Coba tanya pada hati anda!
  • Siapa aku?
  • Mengapa aku ada?
  • Siapa yang menciptakan aku?
  • Aku kadang bahagia tapi cuma sebentar, lalu apa sebenarnya yang kucari?
  • Aku telah bahagia, dan senantiasa merasa bahagia, tapi untuk apa aku bahagia jika aku nanti akan mati juga?
  • Apa yang terjadi setelah aku mati, apakah hanya sampai di sini?
  • Aku akan hidup lagi di alam selanjutnya, lalu apa aku akan bahagia di sana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar harap tidak mengandung unsur SARA, jika terdapat unsur SARA, maka resiko menjadi tanggung jawab pemosting komentar