Manusia Bisa Tinggal Di Planet Mars ? wow... but , never say never.
kali ini saya akan posting Artikel tentang antariksa. Tetapi sebelumnya kita lihat dulu sebuah berita baik yang telah diberitakan oleh discovery news, apa itu? Mari kita lihat sama-sama.
kali ini saya akan posting Artikel tentang antariksa. Tetapi sebelumnya kita lihat dulu sebuah berita baik yang telah diberitakan oleh discovery news, apa itu? Mari kita lihat sama-sama.
Sebuah perusahaan antariksa swasta dari AS berharap kirim astronot ke Mars 10 hingga 20 tahun lagi.
"Tujuan
utama kali adalah mentransfer manusia dan berbagai benda ke planet
lain. Setelah itu, terserah orang mau ke mana lagi," kata Elon Musk dari
perusahaan SpaceX kepada Wall Street Journal Sabtu lalu.
Musk
mengatakan akan menjalankan misi ruang angkasa berawak pertama sekitar
3 tahun lagi. "Setelah itu, kami akan ke Mars. Paling cepat 10 tahun
lagi, paling lambat 15 hingga 20 tahun," katanya.
SpaceX
merupakan salah satu dari dua perusahaan swasta yang bergerak di
bidang antariksa. Perusahaan berbasis di California ini sudah memenangi
75 juta dolar AS dari NASA untuk mengembangkan pesawat antariksa
pengganti pesawat shuttle.
NASA
memang mengharapkan partisipasi swasta setelah program shuttle
berakhir. Hal ini bertujuan untuk mengisi kekosongan generasi masa depan
pesawat angkasa yang membawa astronot ke luar negeri. "Manusia
menjelajah bintang-bintang merupakan masa depan yang menggairahkan. Kami
mencoba mewujudkannya," Musk menambahkan.
Di
awal bulan ini, SpaceX sudah mengumumkan sebuah roket yang diklaim
terkuat di seluruh dunia. Demonstrasi roket bernama Falcon Heavy
tersebut akan dilakukan pada akhir 2012. Alat peluncurnya didesain untuk
ditumpangi satelit atau pesawat yang beratnya lebih dari 53 ton--dua
kali kapasitas peluncur Delta IV Heavy. (Sumber: Discovery News)
Penduduk
bumi sangat tertarik dengan Planet Mars yang merah
membara. Ketertarikan manusia akan planet lain ini sangat wajar, apalagi
jika kita melihat kondisi bumi tempat tinggal kita saat ini. Bumi
sudah semakin padat dengan penduduknya yang tersebar di berbagai benua.
Jumlah total penduduk bumi saat ini sudah mencapai lebih dari enam
milyar. Angka ini akan terus bertambah dengan semakin berkembangnya
teknologi. Dengan teknologi yang semakin canggih, terjadi juga
peningkatan kesehatan sehingga mempertinggi harapan hidup. Bumi
pun akan semakin penuh dengan bermunculannya generasi-generasi baru.
Pertambahan penduduk ini berakibat pada bertambahnya pula
kadar pencemaran lingkungan yang saat ini sudah mencapai tingkat yang
cukup mengkhawatirkan. Ancaman pemanasan global (Global Warming) akibat
efek rumah kaca sudah banyak membuat orang takut akan masa depan bumi
ini. Lalu ada juga kemungkinan terjadinya bencana alam yang sangat
jarang terjadi, yaitu tertabraknya bumi oleh asteroid yang nyasar.
Kemungkinan terjadinya tabrakan semacam ini memang sangat kecil, tetapi
itu bukan berarti tidak mungkin terjadi. Apalagi sejarah menunjukkan
bahwa bumi ini sudah pernah ditabrak meteor yang akhirnya memusnahkan
semua populasi dinosaurus. Kalau sampai peristiwa ini terjadi lagi, ke
mana kita harus berlindung?
Ke
Planet lain! Inilah tujuan utama mencari dunia baru di planet lain.
Kita memang membutuhkan tempat tinggal baru yang bisa menampung
penduduk bumi yang semakin bertambah. Dunia baru itu dapat pula
berfungsi sebagai tempat pengungsian kita jika bumi sudah tidak lagi
mampu menyokong kehidupan. Inilah sebabnya NASA (National Aeronautics
and Space Administration) begitu bersemangat menjelajahi tatasurya kita
dalam usaha mencari planet lain yang bisa dijadikan tempat tinggal baru
kita. Planet Mars menjadi kandidat utama! Mengapa?
Kita
semua tahu bahwa tatar surya kita tersusun dari satu bintang
yang bersinar terang, yang kita sebut sebagai Matahari, yang ditemani
oleh sembilan planet yang mengorbit mengelilinginya. Perkembangan
terbaru dunia astronomi bahkan menemukan jejak adanya planet ke-10! Apa
benar kita baru menemukan planet ke-10 di tatasurya kita? Benar atau
tidak, yang pasti kita sudah punya sembilan planet, salah satunya bumi.
Kalau kita mau mencari planet lain untuk tempat tinggal, kita punya
delapan planet sebagai alternatif pilihan kita. Mulai dari Merkurius,
Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, sampai Pluto.
Mau pilih mana?
Orang-orang
yang biasa memelototi planet-planet itu sudah meneliti masing-masing
planet. Ternyata menurut mereka planet Merkurius dan Venus terlalu panas
untuk dijadikan tempat hidup manusia karena jaraknya yang sangat dekat
dengan matahari. Planet Jupiter yang raksasa itu ternyata tersusun
dari gas sehingga manusia juga tidak mungkin bisa hidup di sana. Planet
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto terlalu dingin untuk manusia
karena terlalu jauh dari matahari. Kalau di Merkurius dan Venus
persediaan air tidak pernah ada karena suhu panasnya membuat air menguap
(cuma ada dalam fasa uap saja), di planet-planet luar seperti Pluto
suhu dinginnya membuat air selalu membeku (cuma ada dalam fasa padat).
Cuma ada satu planet yang memungkinkan adanya kehidupan: Planet Mars.
Ukurannya mirip dengan bumi, serta jaraknya pun tidak terlalu jauh dari
bumi. Planet Mars berotasi selama 24 jam 37 menit, sedangkan bumi
berotasi 23 jam 56 menit. Jadi, satu hari di Mars mirip dengan satu hari
di bumi. Musim-musim di Mars pun mirip dengan musim-musim di bumi.
Inilah sebabnya planet merah ini diincar habis-habisan oleh NASA.
Sebelumnya
beberapa misi juga sudah diluncurkan untuk meneliti kondisi Mars.
Ada beberapa foto yang berhasil diambil dari permukaan planet merah ini.
Ternyata kondisi planet ini cukup menyedihkan! Planet ini sangat
kering, dingin, dan tidak menunjukkan adanya oksigen yang kita butuhkan
untuk bernapas. Atmosfer planet ini juga sangat tipis dan hanya
tersusun dari gas karbon dioksida (95,3%) dan nitrogen (2,7%).
Kandungan oksigennya sangat sedikit hanya 0,2% saja. Padahal atmosfer
bumi mengandung oksigen sampai 20%, dengan nitrogen yang mencapai 79%.
Lho, kalau begitu, apa benar Mars bisa dijadikan tempat
tinggal? Kondisinya tampak begitu meragukan!
Illustrasi Bumi |
Tidak
disangka ternyata Planet Bumi kita ini dulunya juga memiliki kondisi
lingkungan yang sangat mirip dengan Planet Mars saat ini. Bumi
juga tidak memiliki kandungan oksigen dalam atmosfernya! Belakangan
oksigen mulai tersedia berkat bantuan bakteri-bakteri fotosintesis
sehingga binatang mulai bermunculan dan bumi kita mulai diisi oleh
kehidupan. Semua elemen yang kita butuhkan untuk hidup tersedia di bumi
dan Mars. Hasil penelitian di Mars menunjukkan bahwa di sana terdapat
kandungan air (dalam bentuk es di kedua kutub planet). Atmosfernya
jelas-jelas mengandung nitrogen serta unsur karbon dan oksigen, walaupun
masih dalam bentuk karbon dioksida. Jadi, semua elemen penting yang
dibutuhkan untuk menyokong kehidupan sudah tersedia di Mars. Kita hanya
perlu untuk mengolah semua yang sudah ada di Mars serta mempersiapkan
planet ini supaya menjadi subur dan menyenangkan seperti bumi kita ini.
Bagaimana cara merombak kondisi Mars yang kering, dingin, dan
tidak ramah itu menjadi planet yang hangat, nyaman, dan menyenangkan?
Hal
pertama yang harus dilakukan adalah memanaskan planet merah ini supaya
menjadi cukup hangat bagi makhluk hidup. Bagaimana cara
memanaskan sebuah planet yang besar? Kita bisa manfaatkan panas dari
matahari, tetapi karena jarak planet ini sedikit lebih jauh dibanding
jarak bumi ke matahari, kita butuh alat yang bisa memfokuskan panas
matahari ke Mars sehingga total panas yang diterima planet ini lebih
besar dari panas normal yang diterimanya sekarang. Untuk ini kita bisa
memanfaatkan teknologi yang saat ini sedang dikembangkan NASA, yaitu
solar sail. Solar sail adalah cermin raksasa yang melayang-layang
di ruang angkasa. Cermin ini bisa memantulkan cahaya matahari sehingga
Mars mendapat panas tambahan yang mampu mencairkan es di kutub-kutubnya.
Setelah es-es itu mencair, air mulai mengalir di planet kering
ini sehingga membentuk danau-danau. Kandungan karbon dioksida
yang terperangkap dalam es pun bisa terlepas ke atmosfer. Naiknya
temperatur planet ini nantinya akan membantu terlepasnya gas CFC (Chloro
Fluoro Carbon) yang akan dimanfaatkan untuk menciptakan efek rumah
kaca. Efek rumah kaca yang menjadi masalah di bumi kita justru
dimanfaatkan dalam proses menghangatkan Mars. Efek rumah kaca ini
berfungsi sebagai perangkap radiasi matahari sehingga bisa terus
menghangatkan planet dan menjaga air untuk tetap dalam fasa cair. Karbon
dioksida yang melimpah di atmosfer juga membantu proses ini. Kemudian,
untuk meningkatkan lagi efek rumah kaca itu, kita paksa
beberapa asteroid yang berseliweran di antara orbit Mars dan Jupiter
(yang dikenal sebagai Asteroid Belt) untuk menyeleweng dari lintasannya
supaya bisa menabrak Mars. Kita bisa menggunakan nuklir yang ditanam di
asteroid (itu lho, mirip dengan cerita film Armageddon) untuk
membuatnya bergeser dari lintasannya. Lho? Koq malah sengaja ditabrak
dengan asteroid? Untuk apa? Segala yang kita takutkan di bumi justru
harus dilakukan di Mars?
Illustrasi |
Asteroid
yang akan ditabrakkan ke Mars bukan sembarang asteroid. Kita harus
memilih dari sekian banyak asteroid yang bermarkas di asteroid belt.
Yang harus kita pilih adalah asteroid yang ukurannya cukup untuk
menabrak Mars, tetapi tidak menghancurkannya, serta yang memiliki
kandungan amonia yang tinggi. Tujuan ditabrakkannya asteroid ke rumah
masa depan kita ini adalah untuk melepaskan amonia tadi ke atmosfer
planet. Pelepasan amonia ini dapat membantu untuk meningkatkan efek
rumah kaca yang dimaksudkan untuk menghangatkan planet. Pelepasan
gas-gas ini juga bisa membantu menebalkan lapisan atmosfer Mars yang
sangat tipis.
Efek
rumah kaca dapat membantu terjadinya proses alami fotosintesa
oleh tumbuhan. Seperti kita ketahui, fotosintesa selalu menyedot karbon
dioksida, dan melepaskan gas oksigen yang sangat dibutuhkan manusia.
Proses
keseluruhannya tentu saja membutuhkan waktu ribuan tahun,
tetapi dengan teknologi yang ada dan yang akan dikembangkan dengan
nanoteknologi, usaha mengubah Mars menjadi tempat tinggal kita yang baru bukan merupakan sesuatu yang mustahil.
Semoga Menghibur dan Bermanfaat,
[sumber;wrong-dimension.blogspot.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar harap tidak mengandung unsur SARA, jika terdapat unsur SARA, maka resiko menjadi tanggung jawab pemosting komentar