MAJAPAHIT - Bangsa Super Power Dari Asia
Burung Garuda sudah menjadi simbol negara pada masa pemerintahan Majapahit dan Dwi Warna Merah Putih juga merupakan bendera Kerajaan Majapahit
MAJAPAHIT
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia diambil dari warna bendera
Majapahit, bahkan di salah satu kapal perang Indonesia ada yang
mengenakan bendera simbol Majapahit. Majapahit adalah kerajaan yang
pernah menguasai smua wilayah Asia Tenggara.
Bendera Nasional Majapahit bernama Gendero Gulo Klopo, sang Saka Merah
Putih dan bergelar Nuswantoro atau Nusantara yang berarti negara
kesatuan yang besar dan terdiri dari kepulauan sepanjang Asia Tenggara.
Itulah mengapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura
menyebut dirinya sebagai Nusantara.
Majapahit
adalah kerajaan terbesar dengan ibukota yang terletak di Trowulan,
Mojokerto, Jawa Timur. Didirikan oleh Raden Wijaya dan berdiri lebih
dari 200 tahun sejak 1293 - 1500. Raden Wijaya adalah seorang pendekar
dan sekaligus seorang bangsawan dari dinasti Rajasa, yaitu keturunan
raja-raja Singhasari, yang didirikan oleh seorang pendekar keturunan
rakyat jelata yang dikenal sebagai Ken Arok. Ken Arok lahir tanpa
seorang ayah dari rahim seorang ibu bernama Ken Endhog, yang akhirnya
Ken Arok mengaku sebagai titisan Dewa Bathara Wisnu.
Majapahit mencapai puncak kejayaan selama pemerintahan Prabu Hayam
Wuruk dengan Maha Patihnya, Gajahmada. Gajahmada terkenal dengan
sumpah Amukti Palapa yang bertujuan untuk mempersatukan kepulauan di
seluruh Asia Tenggara menjadi satu negara kesatuan. Selama tahun 1330 -
1389 ditandai dengan penaklukan negara-negara jajahan di seluruh Asia
Tenggara, mulai Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, Thailand,
Filipina, Timor-Timur dan Papua Neugini. Prestasi ini berkat kehebatan
Maha Patih Gajahmada.
Kerajaan Majapahit waktu itu bahkan lebih luas wilayahnya dari pada
Indonesia Sendiri sekarang ini. Majapahit berasal dari kata Maja yaitu
pohon Maja yang rasanya sangat Pahit.
Gerbang Istana Majapahit |
Tanggal kelahiran Majapahit, tanggal 15 bulan Kartika 1215 tahun Saka [Jawa], atau tanggal 10 November 1293.
Kerajaan
Majapahit adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan
ini didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293. Pada masa pemerintahan Raja
Hayam Wuruk (1350-1389) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada
(1331-1364), Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasannya.
Lahirnya kerajaan Majapahit
Gapura Bajang Ratu. Salah satu pintu Masuk kerajaan Majapahit. Merupakan bangunan penting di ibukota Majapahit, Trowulan. |
Dimulai
ketika runtuhnya kerajaan Singhasari, yang telah menaklukan kerajaan
Sriwijaya di Sumatera pada 1290 dan menjadikan Singhasari menajadi
kerajaan terkuat.
Seorang
kaisar besar dari daratan China bernama Kubilai Khan, raja Mongol dari
dinasti Yuan yang menantang Singhasari dengan mengirim utusan untuk
menuntut upeti dari Singhasari yang dianggap sebagai negara bawahan.
Prabu
Kertanegara yang merupakn penguasa terakhir Singhasari menolak untuk
membayar upeti, dan mengirim utusan itu sebagai penghinaan terhadap
dirinya. Kemudian Kertanegara membalas tantangan Kubilai Khan dengan
memotong kedua telinga utusan itu dan menantang balik Kubilai Khan untuk
datang ke Singhasari untuk menyerahkan diri atas ganti upeti yang akan
dibayar. Sebagai balasan dan penolakan tantangan Kertanegara, pada
tahun 1293 Kubilai Khan mengirim puluhan ribu pasukan dalam skala besar
dengan dengan ribuan arma kapal perang ke Pulau Jawa untuk menyerang
Singhasari dan seluruh bawahannya.
Pada
saat itu prabu Jayakatwang sebagai raja Kediri yang merupakan negara
bawahan Singhosari, merebut kekuasaan dengan membunuh Kertanegara raja
Singhasari sebagai upaya untuk mengembalikan kekuasaan kediri yang telah
lama digulingkan oleh Ken Arok dengan membunuh raja Kediri Kertajaya
ketika Ken Arok memimpin Tumapel, yang juga direbutnya dari adipati
Tumapel yang bernama Tunggul Ametung yang dibunuh Ken Arok dengan
menggunakan keris buatan Empu Gandring dan menikahi permaisuri Tunggul
Ametung bernama Ken Dedes,putri seorang Brahmana, sebagai cara untuk
melakukan pemerintahan di kadipaten Tumapel dan akhirnya
memproklamasikan menjadi kerajaan Singhasari atau Singosari setelah
menaklukan Kediri.
Akhirnya,
setelah Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, Singhasari berada pada
kekuasaan Jayakatwang. Tetapi putra Kertanegara yang bernama Arya
Wiraraja alias Raden Wijaya diampuni oleh Prabu Jayakatwang, dengan
bantuan perlindungan Bupati Madura, dan diberi tanah oleh Jayakatwang di
hutan Tarik, Mojokerto. Dia Raden Wijaya akhirnya membuka lahan di
hutan yang lebat dengan sisa pengikutnya yang setia membangun desa baru
di tangah hutan belantara itu. Desa itu dinamai Majapahit !, karena di
hutan itu terdapat banyak sekali pohon Maja yang buahnya memiliki rasa
yang sangat pahit.
Ahirnya
pasukan Tartar yang dikirim Kubilai Khan tiba dari Mongolia di pantai
utara pulau Jawa untuk menyerang Singhasari. Pada saat itu Raden Wijaya
menggunakan kesempatan itu untuk membujuk pasukan Tartar untuk
bersekutu dengannya, dan ini bertujuan untuk merebut kembali kekuasaan
atau tahta ayahnya yang direbut oleh Jayakatwang dan taktik ini
berhasil, tetapi pasukan Tartar tidak mengetahui niat dari Raden Wijaya
itu.
Kemudian
dilakukan serangan besar-besaran oleh Raden Wijaya yang sudah
bersekutu dengan pasukan Tartar yang terdiri dari puluhan ribu tentara
untuk menghancurkan Jayakatwang dan akhirnya Jayakatwang berhasil
dilumpuhkan. Setelah Jayakatwang runtuh, pasukan Tartar berniat untuk
menduduki dan menguasai Singhasari beserta negara bawahannya.
Namun,
Raden Wijaya menolak dan mengusir pasukan Tartar dari tanah Jawa.
Mereka, pasukan Tartar akhirnya menyerang Raden Wijaya, kemudian
terjadilah pertempuran besar yang ke 2 antara pasukan Tartar melawan
Pasukan Raden Wijaya yang berisi pendekar tanah Jawa dan Madura. Tentara
Yuan terdesak dan hancur dalam pertempuran melawan pasukan Raden
Wijaya dan tersisa hanya ratusan orang, tetapi Raden Wijaya mengampuni
pasukan Tartar dan membiarkan mereka pulang ke Mongolia negara asalnya
dengan damai. Ini menjadi cermin banyak Studi sebagai rasa kemanusiaan
bangsa Indonesia yang tertinggi terhadap agresor yang biasanya dihukum
mati.
Pada
tahun 1293, Raden Wijaya diangkat menjadi Raja Majapahit dan juga
menjadi raja pertama Majapahit dan mendirikan benteng di desa Majapahit
yang telah berubah menjadi kerajaan Majapahit. Tanggal paling tepat
untuk menandakan kelahiran Majapahit adalah hari penobatan, tanggal 15
bulan kartika 1215 tahun saka [Jawa] atau 10 November 1293. Dalam
penobatannya Raden Wijaya mendapat gelar Prabu Kertarajasa Jayawardhana.
Ketika
kerajaan Majapahit baru didirikan, timbul masalah baru. Beberapa
punggawa kerajaan yang merupakan bawahan Prabu Kertarajasa, yaitu
Ranggalawe, Nambi dan Sora memberontak. Pemberontakan itu diduga dipicu
oleh Mahapatih Majapahit yaitu Halayuda sebagai perdana Menteri
Majapahit yang telah mengatur persekongkolan melawan raja agar dirinya
mendapat posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian
pemberontak terakhir bernama Kuti, Mahapatih Halayuda ditangkap dan
dipenjarakan selama kudeta dan akhirnya dieksekusi. Raden Wijaya sendiri
akhirnya meninggal pada 1309.
Kemudian digantikan oleh putranya yaitu Prabu Jayanegara sebagai raja Majapahit.
Selama pemerintahan Jayanegara, Pastor Italia Pordenonio Odoric
berkunjung ke kerajaan Majapahit di Jawa. Prabu Jayanegara merupakan
putra dan penerus dari Raden Wijaya yang terkenal sebagai penguasa yang
jahat dan tidak bermoral. Ia dipanggil Kala Gemet, yang berarti
penguasa yang menindas kaum yang lemah. Akhirnya pada 1328 Prabu
Jayanegara yang lalim itu akhirnya dibunuh oleh dukunnya sendiri, yaitu
seorang ahli pengobatan yang bernama Tanca.
Karena
Raja Jayawijaya tidak memiliki anak, maka ibu tirinya yang bernama
Gayatri Rajapatni menggantikannya, tetapi Rajapatni memilih untuk pergi
dan meninggalkan istana mengasingkan diri sebagai wanita Budha.
Akhirnya Rajapatni menunjut anak perempuannya yang bernama Tribhuwana
Wijayatunggadewi dan bergelar Tribhuwanatunggadewi Jayawishnuwardhani
sebagai ratu Majapahit di bawah bimbingan ibunya, Rajapatni.
Arca Dewi Parwati. Sebagai perwujudan Tribhuwana Tunggadewi Ratu Majapahit, ibu dari Hayam Wuruk |
Potret wajah yang dipercaya sebagai Mahapatih Gajahmada |
Tribhuwana
kemudian menunjuk Gajahmada sebagai perdana menteri pada tahun 1336.
Pada waktu pelantikan Mahapatih Gajahmada menyatakan sumpahnya yang
terkenal dengan sumpah Amukti Palapa, yang isinya akan berjanji
menjalankan misi dan visi untuk menyatukan seluruh kepulauan di Asia
Tenggara sebagai satu negara kesatuan utuh dan berbasis Majapahit yang
disebut Nuswantara. Sejak pemerintahan Tribhuwana, Majapahit berkembang
menjadi lebih besar dan dikenal di kawasan Asia. Tribhuwana memerintah
Majapahit sampai kematiannya pada tahun 1350 dan kemudian digantikan
oleh putranya yang bernama Hayam Wuruk.
Hayam
Wuruk bergelar Prabu Rajasanagara yang telah memerintah Majapahit pada
tahun 1350-1389. Selama periode ini Majapahit mengalami masa puncak
kejayaan dengan bantuan lanjutan dari perdana menterinya Mahapatih
Gajahmada yang sangat patuh kepada raja. dibwah komando Gajahmada pada
tahun 1313-1364, Majapahit telah menaklukan hampir seluruh wilayah Asia
Tenggara dan menjadi satu kekuatan regional yang luar biasa.
Menurut
buku Nagarakertagama [Canto], XIII dan XIV disebutkan beberapa negara
bagian di Sumatera, Semenanjung Melayu, Thailand Selatan, Singapura,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua Nugini, dan kepulauan
Filipina adalah expansi maksimum dari kerajaan Majapahit dalam
sejarah. Majapahit juga memiliki hubungan diplomatik dan bilateral
dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma, Vietnam dan juga menempatkan
beberapa duta besarnya diberbagai kerajaan di China.
Selanjutnya
untuk melakukan expedisi angkatan laut, dan semua kekuatan militer
untuk memperkuat kekuasaannya, Majapahit juga terlibat diplomasi dan
aliansi. Mungki karena alasan politik Raja Hayam Wuruk memutuskan untuk
menikahi Putri Citra Rashmi [Pitaloka] dari kerajaan Pajajaran sebagai
istrinya. Pajajaran menilai proposal ini sebagai aliansi [partner].
Kemudian
pada tahun 1357, raja dan seluruh keluarga besar kerajaan Sunda itu
datang ke Majapahit untuk menemani pernikahan putrinya dengan Hayam
Wuruk. Namun Gajahmada menggunakan kesempatan ini untuk memaksa penguasa
Pajajaran menyerahkan kekuasaannya pada Majapahit .
Pihak
Pajajaran menolak, akhirnya pertempuran sengit terjadi antara pasukan
pengawal kerajaan Pajajaran melawan pasukan Majapahit di alun-alun
Bubat. Dengan perlawanan yang maksimal, akhirnya pasukan pengawal
Pajajran terdesak dan hancur. Hampir seluruh rombongan keluarga
Pajajaran tewas dalam pertempuran itu.
http://msvpictures.com/ |
Dalam
sejarah sang Putri Dyah Pitaloka melakukan bunuh diri untuk
mempertahankan kehormatan negaranya. Peristiwa ini terkenal dengan
tragedi Bubat yang menjadi tema utama dalam kidung Sunda dan juga
disebutkan dalam buku Pararaton, tetapi tidak pernah disebutkan dalam
buku Nagarakertagama.
Nagarakertagama
ditulis pada tahun 1365 menggambarkan pengadilan yang canggih dengan
cita rasa halus dalam seni dan sastra dan sistem yang kompleks dengan
ritual keagamaan. Penyair menggambarkan Majapahit sebagai pusat teater
utama yang membentang dari Papua New Guinea sampai ke Thailand Selatan.
Pada
tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajahmada, Majapahit
melakukan serangan laut terhadap pemberontakandi Palembang yang
menjadikan akhir dari kerajaan Sriwijaya.
Runtuhnya Majapahit
Setelah
kematian Prabu Hayam Wuruk pada tahun 1389, kekuatan Majapahit
memasuki masa penurunan dengan munculnya berbagai konflik. Hayam Wuruk
digantikan oleh Putri Mahkota, Kusumawardhani dan menikah dengan
saudaranya sendiri, Pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga mempunyai
putra dari pernikahan sebelumnya, Pangeran Wirabhumi yang merupakan
putra mahkota dan juga mengklaim hak atas tahta.
Dan
di sinilah awal terjadinya perang saudara yang dikenal dengan perang
Paregreg, yang terjadi pada tahun 1405-1406. Perang saudara ini
dimenangkan oleh Pangeran Wikramawardhana dengan dipenggalnya kepala
Pangeran Wirabhumi . Perang saudara ini berdampak pada melemahnya
dukungan luar negeri dan seluruh negara bawahan Majapahit.
Relief pada Candi Borobudur yang menggambarkan Perang Paregreg |
Selama
masa pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi dari armada
angkata laut dinasti Ming yang dipimpin oleh Laksamana Zheng yang
dikenal sebagai Laksamana Cheng Ho, seorang panglima perang pasukan
Muslim dari China tiba di tanah Jawa dalam beberapa kali selama periode
1405 sampai 1433. Dalam expedisi tahun 1430, Zheng membentuk komunitas
Muslim Arab dan China di pelabuhan utara Jawa seperti Semarang, Demak,
Tuban dan Ampel, sehingga Islam mulai mendapat pijakan di pantau utara
pulau Jawa.
Pemerintahan
Wikramawardhana berakhir pada 1426M dan digantikan oleh putrinya
Suhita, yang memerintah pada periode 1426-1447. Ia adalah putri ke dua
Wikramawardhana dengan selir. Pada tahun 1447 Suhita meninggal dan
digantikan oleh Kertawijaya, saudaranya dan memerintah sampai 1451.
Kertawijaya meninggal, pangeran Pamotan menjadi raja dengan gelar
Rajasawardhana yang memerintah kerajaan Kahuripan dan kemudian meninggal
pada tahun 1453. Kemudian Girisawardhana, putra Kertarajasa yang
berkuasa sampai tahun 1456 dan meninggal pada 1466 M dan digantikan oleh
Singhawikramawardhana.
Singhawikramawardhana
memindahkan Daha [ibukota kerajaan Kediri] lebih jauh ke pedalaman dan
melanjutkan pemerintahannya sampai ia digantikan oleh anaknya
Ranawijaya pada tahun 1474. Pada tahun 1478 ia mengalahkan Kerthabumi
dan bersatu kembali sebagai kerajaan Majapahit. Ranawijaya memerintah
dari 1474-1519 dengan gelar Girindrawardhana. Namun demikian, kekuasaan
Majapahit telah menurun akibat konflik keluarga.
Periode
akhir Majapahit dari tahun 1478 - 1527 dengan jatuhnya ibukota Daha,
kerajaan Kediri yang hancur oleh kerajaan Demak pada tahun 1527, pasukan
Muslim yang muncul akhirnya mengalahkan sisa-sisa kerajaan Majapahit
di abad ke-16 awal. Demak dibawah pimpinan Raden Patah telah diakui sah
sebagai penerus Majapahit. Menurut buku babad Tanah Jawi dan Tradisi
Demak, sumber legitimasi karena Raden Patah adalah Putra kerajaan
Majapahit dari Prabu Brawijaya V dengan selir China.
Demak
menempatkan dirinya sebagai kekuatan regional dan kekuatan Islam
pertama di Jawa. Setelah jatuhnya Majapahit, kerajaan Hindu di Jawa
tinggal Blambangan di tepi Timur dan kerajaan Pajajaran di Barat.
Pengikutnya mulai mundur ke Tengger dan juga ke Bali.
Majapahit
adalah kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Asia Tenggara.
Masyarakat Majapahit mengembangkan tinggat tinggi kecanggihan baik
artistik dan komersial. Ibukotanya dihuni oleh penduduk kosmopolitan
yang mengembangkan karya seni dan sastra. Penguasa Majapahit adalah
kontinuitas dari dinasti Rajasa, keutuhan raja-raja Singhasari dimulai
dari Sri Ranggah Rajasa pendiri dinasti Rajasa di abad ke-13 akhir.
Bangsal Agung Majapahit http://msvpictures.com/ |
- Raden Wijaya, bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardhana [1294-1309]
- Kala Gemet, bergelar Prabu Jayanegara [1309-1328]
- Tribuwana, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi [1328-1350]
- Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanegara [1350-1389]
- Wikramawardhana [1389-1429]
- Suhita [1429-1447]
- Kertawijaya, bergelar Brawijaya I [1447-1451]
- Rajasawardhana, lahir pangeran Pamotan, bergelar Brawijaya II [1451-1453]
- Transisi [1453-1456]
- Pangeran Wengker, Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III [1456-1466]
- Singhawikramawardhana, Pandanalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV [1466-1468 atau 1478]
- Kertabhumi, bergelar Brawijaya V [1468-1478]
- Girindhrawardhana, bergelar Brawijaya VI [1478-1498]
Arca cetakan emas, Bidadari Majapahit. Gaya khas Majapahit yang menggambarkan dengan sempurna kerajaan Majapahit sebagai zaman keemasan Nusantara |
Sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit:
- Candi Penataran - Blitar
- Candi Tegalwangi - Trowulan
- Candi Tikus - Trowulan
Karya sastra zaman Majapahit awal :
- Kitab Negarakertagama, oleh Mpu Prapanca
- Kitab Sutasoma, oleh Mpu Tantular
- Kitab Arjunawiwaha, oleh Mpu Tantular
- Kitab Kunjarakarna
- Kitab Parhayajna
Karya sastra zaman Majapahit akhir :
- Hasil karya sastra Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa Tengah, yang biasanya ditulis dalam bentuk kidung atau prosa, antara lain :
- Kitab Prapanca, bercerita tentang raja-raja Singhasari dan Majapahit.
- Kitab Sunayana, bercerita tentang perang Bubat. Majapahit dan Pajajaran.
- Kitab Sarandaka, bercerita tentang pemberontakan Sora.
- Kitab Ranggalawe, bercerita tentang pemberontakan Ranggalawe.
- Panjiwijayakrama, bercerita tentang Raden Wijaya sampai menjadi raja.
- Kitab Usana Jawa, bercerita tentang penaklukan Bali oleh Gajahmada dan Aryadamar, pemindahan keraton Majapahit ke Gelgel, dan penumpasan raja raksasa bernama Maya Denawa.
- Kitab Usana Bali, bercerita tentang kekacauan di Bali.
Serat Dharmagandhul
Sebuah
kitab yang tidak jelas penulisnya, diperkirakan dari masa kasunanan
Surakarta, meceritakan sisi kehacuran Majapahit dari segi kepercayaan.
Dalam serat Dharmagandhul menyebutkan keruntuhan Majapahit adalah
karena masuknya Agama Islam yang mengikis budaya Agama Budha, sehingga
perlu banyak ibadah yang dilakukan, yang akhirya masyarakat Jawa lupa
akan budaya Jawanya yaitu Monotheisme atau Ketuhanan yang Maha Esa.
Itulah sejarah panjang negara Superpower
yang pernah berdiri di Asia Tenggara yang bernama Majapahit atau
Nuswantoro dengan bendera nasional Gendero Gulo Klopo yang telah
berdiri selama lebih dari 200 tahun dan akhirnya hancur karena perang
saudara karena saling berebut kekuasaan. Sekarang yang tersisa hanya
negara-negara kecil yang terpecah belah dan dikendalikan oleh
negara-negara barat.
[sumber;indonesianspaceresearch.blogspot.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar harap tidak mengandung unsur SARA, jika terdapat unsur SARA, maka resiko menjadi tanggung jawab pemosting komentar